Tempat: Negara Kuru, Kota Kuru (Kammāsadhamma),
di sebidang tempat beralaskan rumput di ruang seorang brahmana yang termasuk
dalam kelompok Bhāradvāja.
Latar Belakang: Khotbah tersebut disampaikan
kepada Magandiya, seorang ahli filsafat hedonis, yang beranggapan bahwa Sang
Buddha adalah penghancur pertumbuhan.
Inti Sutta: Sang Buddha menjelaskan tentang bahaya-bahaya didalam
kesenangan indera, manfaat meninggalkan keduniawian dan makna Nibbana.
·
Bahaya dari kesenangan indera
Mahkluk-mahkluk yang belum terbebas dari nafsu
kesenangan indera, yang masih terbakar oleh nafsu indera, masih bermanja-manja
pada kesenangan indera, semakin meningkatkan nafsu kesenangan tersebut, maka
tidak akan terbebas dari kehausan dan tidak akan mencapai kedamaian. Demikian
juga mahkluk-mahkluk yang telah meninggalkan nafsu indera, dan telah memahami
asal mulanya, lenyapnya, pemuasannya, bahayanya dan jalan keluar dari kesenangan
indera, maka mereka akan berdian bebas dari kehausan dan mencapai kedamaian.
·
Nibbana
Sang Buddha menyatakan “Yang terbesar dari semua
perolehan adalah kesehatan, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi, Jalan Mulia
Berunsur Delapan adalah jalan terbaik disemua jalan-jalan, karena ia membawa
dengan aman menuju tanpa kematian”. Orang yang memiliki kesehatan dan mempunyai
visi untuk meninggalkan keinginan dan nafsu jasmani terhadap panca khanda
ditinggalkan, maka akan dapat melihat Nibbana. Dengan berhentinya kemelekatan,
maka terjadilah berhentinya dumadi, berhentinya kelahiran, dengan berhentinya
kelahiran, penuaan dan kematian, kesengsaraan, ratap tangis, rasa sakit,
kesedihan dan keputusasaan pun berhenti dan berhentilah seluruh masa
penderitaan.
Kesimpulan:
Magandiya yang berasal dari sekte lain akhirnya ingin
meninggalkan keduniawian dan mencoba hidup di dalam Dhamma dan vinaya dan
akhirnya menjadi Arahat.
Pesan Moral:
Berusahalah untuk menjaga indera indera agar tidak
menimbulkan kemelekatan dan penderitaan pun dapat ditekan.
Referensi:
Bhikkhu Nanamoli. 2007. Majjhima Nikaya 4. Klaten: Vihara
Bodhivamsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar