Jumat, 04 Oktober 2013

Aku yakin, Dhamma itu nyata...

Aku yakin, Dhamma itu nyata...
2013...
Sebuah karya telah tercipta, dengan teman-teman yang tanpa lelah giat berlatih. Mereka.. .ada diantara orang-orang itu. Kebersamaan, keinginan telah membuahkan hasil yang luar biasa. Walau tumpukan masalah persiapan waisak, dhe el el memenuhi, namun antusias, kemampuan, candaan, kepolosan mereka telah redakan semuanya. Dunia baru telah terbentuk. Dunia yang memberikan suntikan semangat untuk terus bangkit dan berkarya. Dunia untuk selalu memperhatikan dan memperjuangkannya walau harus berlinang air mata.
Satu karya... dua karya... semakin terbiasa dengan orang-orang itu. Hingga secara tak sadar telah terbuka mata itu. Mata untuk melihat anak yang benar-benar bisa maju menjadi penerus selanjutnya.
Kegiatan SMB setiap minggunya telah menyeleksi dengan sendirinya, dan mereka..mereka ada di bagian prestasi itu. Suntikan motivasi, penguatan saddha, dhe el el sampai forum sharing diadakan. Latihan PD, aktif berani berbicara yang dipentingkan. Dia... menjadi salah satu yang terbaik.
Liburan telah di depan mata,.. acara Live in telah diputuskan untuk mengisi liburan tersebut. sebelum mulai, diadakan pembekalan terlebih dahulu.. dikobarkanlah semangat kepemimpinan itu.. sampai kata “andaikan perang, seorang pemimpin rela maju, bahkan rela mati untuk membela anggotanya.” Mereka, kembali ada di barisan itu. Bahkan salah satu orang tua mereka tampak kagum dan bangga ketika buah hatinya berani untuk menjadi seorang pemimpin. Memimpin anggota yang usianya malah ada yang lebih tua darinya. Dia yang dulu malu, diam, sekarang sudah berani untuk menjadi seorang pemimpin. Dia, dia yang selalu dipercaya menjaga teman yang harus diperhatikan khusus. Suara di hp itu begitu sulit dilupakan. Suara itu datang ketika dia dihubungi menanyakan keadaan anggotanya.
Ketika ada permohonan peserta lomba, bimbang merasuki. Mereka menjadi salah satu penyebab kebimbangan itu. Sampai – sampai niat untuk mengganti peserta telah tinggal diucapkan, usaha telah dilakukan. Namun, keadaan berkata lain. Satu hari kemudian... 31 Agustus 2013, sekitar jam 17.15 ...
Mereka yang tempat duduk tiap minggu sepertinya tidak pindah-pindah, senyum dan gaya mereka yang khas. Sungguh berat, seperti sebuah mimpi buruk, namun inilah sesungguhnya dhamma... hukum karma itu nyata. Kekuatan karma mereka untuk hidup di lingkungan ini hanya sampai disini, namun aku yakin demikian pula dengan kebanyakan orang yang mengerti dhamma. Mereka akan terlahir di kehidupan yang lebih baik. Ucapan, perbuatan, tingkah laku, kepandaian mereka yang melatarbelakangi penilaian itu. Selamat jalan kawan... kalian telah menjadi seorang pemimpin sejati. Semoga Dhamma selalu menjadi payung kehidupan kalian. Nibbana segera tergapai... sadhu.
We love you... forever.
Minggu pertama tanpa kalian, kita berparitta khusus untuk kalian. Dalam kesedihan, trauma, berusaha untuk segera lalui hidup dengan semestinya. 

Liburanku Liburanmu Liburan kita semua...

Liburanku Liburanmu Liburan kita semua...
Setelah terima raport kenaikan kelas, tibalah saatnya waktu liburan. Untuk orang – orang kaya..orang – orang kota, mungkin waktu sekarang adalah waktu dimana tabungan selama setahun dikeluarkan untuk mengisi waktu ini. Dua minggu tour ke luar kota, bahkan luar negeri..ooowwhh..indahnya. namun hal itu terlalu berat untuk anak – anak gunung seperti ini. Liburan tak harus keluar banyak duit.. intinya kan me-refresh-kan pikiran kita agar dapat diisi dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman baru ketika waktu liburan sudah habis nanti. Liburan digunakan untuk melatih kemandirian, kerasnya menghadapi hidup, menambah teman, + menambah pengertian benar tentunya dengan dhamma sanggggaaaattt lebih berharga daripada sekedar menghabiskan uuang. Live in. Dua kata itu tercetus saat para pengurus SMB vihara Giriloka merapatkan barisan. Menambah teman baru dengan menggandeng teman-teman SMB vihara Giridharma dan Girisurya, outbond di paju-three yang menyuguhkan pemandangan bukit yang melingkar sungguh menjadi liburan yang mengasyikkan. Deal... kedua SMB sepatu..eh salah...sepakat dengan kerja sama ini. Horee... tempat TKP adalah di lingkungan vihara Girisurya yang jalannya naik turun tanah bebatuan. Lumayan sempit lagi. Pokoknya..pengalaman baru untuk para peserta dari VGL dan VGD. Tanggal 5 – 7 Juli 2013 ditetapkan sebagai pelaksanaan kegiatan. Peserta dari VGD datang ke VGL sekitar pukul 15.30, disambut oleh peserta dari VGL yang jumlahnya hampir 7X lebih banyak dari padanya. Perjalanan menuju VGS dimulai. Jalan bareng – bareng dengan tas perlengkapan yang menutupi pundak hingga punggung pembawanya. Dengan alas jalan aspal yang sudah super rusak tak ada pembenahan. Untung pemandangan sekitarnya dapat menentramkan hati. Perjalanan melelahkan terobati dengan acara perkenalan yang dikemas dengan permainan seru. Dengan permainan itu, peserta mengaku hafal nama-nama semua peserta. Untuk peserta dari VGL sih, itu pekerjaan yang tidak berat, karena sebagian besar peserta kan berasal dari SMB VGL, untuk peserta dari SMB VGS mereka sudah kenal di sekolah formal. Dengan kata lain mereka hanya menghafalkan sedikit teman-teman baru dari SMB VGD. J
Acara perkenalan diakhiri dengan makan malam bersama sesuai bekal yang mereka bawa. Mengisi tenaga..untuk digunakan ke rumah tinggal sementara mereka. Acara pembukaan, sambutan ketua panitia, pasrah dari ketua vihara Giriloka, atur tampi oleh ketua vihara Girisurya. Kok kaya acaranikahan saja ya... J. Bodo ah.. intinya penyerahan peserta dan diterima oleh umat Girisurya.gitoewww... setelah itu... berjalan setapak demi setapak, hitamnya tanah, batu, sampah daun, serta rumput-rumput lengkap dengan embun yang senantiasa mengiringi. Dikawal lampu senter yang sedikit menerangi. Tas menggunung di punggung yang hampir seperti kura-kura, berat luar biasa tak menghentikan langkahku. Tak mematahkan semangatku tuk capai tujuan itu. Kelegaan tercurah saat orang tua sementara melangkahkan kaki semakin cepat, mendahuluiku dan membukakan pintu. Huaaahhhh... akhirnya, sampailah di tempat peristirahatan. Membaringkan tubuh untuk menghilangkan rasa lelah dan berharap tenaga baru dapat terisi untuk menjalani kegiatan selanjutnya. masih ada 2 hari 1 malam lagi. Tidoooorrr.. eh belum, panitia yang mengantar, memasrahkan kembali. Kini beneran..tidoooooorr.
Jam 23 – an tugas panitia keliling. Dingin menggigil, senter dan atau hp di tangan, jaket, kain penghangat tentu saja sudah melekat. Mulai berpetualang ke rumah demi rumah yang jaraknya ... huah..luar biasa membuat badan yang semula menggigil bergantikan keringan. Entah keringan panas normal atau keringat ketakutan. Hoho.raungan anjing..binatang – binatang kecil serta gelapnya malam yang tak terkalahkan oleh cahaya senter membuat pecahnya suasana ramai oleh cerita-cerita, candaan, dan apapun itu yang penting tidak sampai diam. Semua sudah tidur. Syukurlah.. itu artinya tidak ada yang sakit dll. Perjalanan berakhir pada jam 1 dini hari. Waow..melewatkan malam, pergantian tanggal di jalanan. Luar biasa. Melewati tempat – tempat yang dianggap angker, sumber mata air, pohon besar yang juga wingit, serta dekat kuburan. Hii. Biasa aja. Yang penting kan tidak melakukan kesalahan.
Hari ke-2, peserta dijadwalkan membantu pekerjaan anggota keluarga baru mereka. Berbagai aktifitas mereka lakukan. Memberi makan kambing, membersihkan kandang, menyapu halaman, menuang nira ke tempat pengolahan, membersihkan tempat nira yang baru saja dipakai, memasak, menggoreng, mencuci peralatan dapur, mengasuh adik kecil, hingga memindahkan batu dengan menggunakan ember-ember. Luar biasa. Mereka yang di rumah kadang hanya terima jadi saat makan, bahkan tak membereskan peralatan makan dan minum mereka, sekarang mau tidak mau harus mandiri. kelompok – kelompok kecil dengan variasi anggota diharapkan dapat membuat mereka mendapatkan pelajaran dari teman sekelompoknya. Yang malas bekerja menjadi ikut bekerja karena kemauan sendiri malu melihat yang lain kerja, yang suka bercanda berlebihan, dikurangi karena temannya bukan yang akrab banget dan agak serius, dhe el el.
Pukul 13.00 mereka berkumpul, eh salah. Jam 12 kurang pun sudah ada yang berkumpul. Dengan alasan pekerjaan sudah selesai, takut telat, dll. Yang jelas di rumah mereka sudah ada yang menonton tv, bermain bola dengan jaring kelambu agar bola tak jatuh, menabuh gamelan, dhe el el. Mereka have fun menjalaninya. Bahkan ada yang dibuatkan minum susu dan berbagai cemilan oleh orang tua sementara sebagai bentuk cinta mereka ke anak baru mereka. Di rumah jarang – jarang. J senangnya. Tiba saatnya waktunya outbond.. berjalan per kelompok dengan dengan berhenti di post – post yang ada. Out bond diawali dengan game dan latihan berbicara tentang pengalaman mereka ketika live in. Pendapat anggota terhadap ketua kelompoknya begitu juga sebaliknya. Post 1, pembentukan nama kelompok dan yel-yel. Berjalan dengan jalan setapak penuh tanah, bebatuan, sampah dan rumput, dipayungi cahaya terik yang sangat. Ditambah sambil memungut sampah plastik yang ditemukan di jalan. Post 2, mencari kertas yang digulung dan berisikan pertanyaan-pertanyaan. Post 3, sungguh terlalu.. pos kejam..dan ternyata hanya post jebakan. Peserta dikerjai dengan berbagai macam kejahilan penjaga post (heh salah ... bukan post. Penjaga sebenarnya hanya duduk di tempat yang lumayan teduh, karena yang lain teriknya tak pedulikan umat yang ada di bumi. Hehe, namun peserta mengira bahwa tempat itu adalah post. Kaciannn...)post 3, anggota kelompok wajib menutup matanya, ada rintangan yang harus mereka lewati dengan instruksi dari ketua kelompok. Dilanjut post 4, pilih jalan aman dengan tidak menginjak kotak bom. Permainan semakin seru dengan godaan kelompok lain agar salah-salah. Walau panas begitu menyengat, namun semangat mereka luar biasa. Terakhir, semua berkumpul di tempat yang teduh. Mereka disuguhi teman-teman tentor baru yang disuruh oleh panitia agar maju dan menjalankan instruksi dari panitia tentor senior. Jam 15-an outbond dibubarkan. Peserta kembali ke rumah sementara untuk istirahat dan mandi.
Jam 17.30 para peserta sudah kembali ke vihara Girisurya untuk makan bersama dan mengikuti acara selanjutnya berupa materi. Materi diisi oleh pak Totok Tejamano, S. Ag mengenai Tentukan Masa Depanmu, Atur Hidupmu, dan Gapai Mimpimu. Penyampaian materi yang luar biasa. Membuat semangat hidup terbuka untuk menjadi orang sukses.
Hari terakhir, semua peserta sudah menge-pack barang milik masing – masing. Kata terima kasih, minta maaf kepada orang tua yang telah ditinggali terlebih dahulu terucap oleh panitia yang menjemput para peserta. Para peserta berpamitan dengan rasa sedih dan senang. Sedih karena harus berpisah dengan orang yang baru mereka kenal dan menyayangi mereka, dan senang karena akan kembali ke rumah mereka masing-masing dengan segudang pengalaman yang baru mereka dapat. Acara hari ini adalah happy – happy perayaan ulang tahun SMB VGL. Sudah sebulanan yang lalu sih, namun berbagi kebahagiaan kan tidak mengenal waktu. Makan bersama, dengan makan nasi kuning dan kado silang antar peserta. Sebelum makan-makan, terlebih dahulu diisi dengan games penuh semangat, memanaskah suasana. Acara potong tumpeng, dan penutupan acara live in. Kembali, ucapan terima kasih, permohonan maaf oleh ketua vihara Giriloka, dilanjut dengan tanggapan oleh ketua vihara Girisurya. Acara diakhiri dengan salam perpisahan dengan penuh haru. Semoga acara liburan ini memberikan manfaat bagi semua peserta, panitia, semuanya...pembaca cerita ini tentunya.